Asal mula Desa Kampiri berasal dari kata wanoa. Wa berarti orang yang dituakan ditempat itu sedangkan Noa berarti nama seekor binatang, binatang ini banyak didalam hutan yang lebat dan dan populasinya yang cukup banyak terdapat di hutan ini, sehingga manusia banyak pergi ke hutan ini untuk berburu hewan anoa tersebut untuk dijadikan makan dan hutan ini terdapat juga sebuah pohon yang terdapat juga sebuah pohon yang sangat besar dan lebat pohon ini dinamakan pohon Ampiri.
Apabila orang mendapat hasil berburuhan semacam hewan apa saja, maka dia harus istirahat dibawah pohon ampiri ini untuk meletihkan badannya dari kecapaian berburu hewan anoa atau sejenisnya. Di hutan ini juga dikelilingi oleh air rawah - rawah yang memiliki beragam jenis spesies ikan seperti ikan lele, ikan emas, ikan gabus, ikan petuk, ikan samarinda, serta belut dan ikan betuk.
Dan tak lama kemudian orang yang selalu pergi berburuh hewan anua ke hutan. Kalau hewan buruhan sudah didapat maka dia duduk sambil beristirahat dibawah pohon ampiri dan dia bersama-sama anggotanya berbincang-bincang mengenai kesuburan tanah disekitar pohon ampiri, bagaimana kalau kita tinggal bersama untuk berburu hewan sambil bercocok tanam. Sehingga mereka menyetujuinya bercocok tanam tanam untuk menopang kelangsungan hidupnya dihari yang akan datang. Dan akhirnya ada yang menanam padi, jagung, pisang, kelapa dan ubi jalar serta tebu, semua jenis tanamannya tumbuh subur dan berhasil, sehingga dia tetap tinggal disitu selama-lamanya dan beranak pinang atau berpopulasi banyak dan akhirnya dia menamakan tempat / daerah itu adalah Kampiri atau distrik Kampiri dan dari tahun ketahun berubah menjadi Desa Kampiri dan pada tahun 1990 Desa Kampiri dimekarkan menjadi tiga (3) desa yaitu Desa Kampiri, desa Watampanua, dan desa Pallawaruka sampai sekarang
Demikian selanyang pandang atau sejarah singkat Desa Kampiri yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.